Terbaru Cara Membuat Iklan TikTok Ads untuk Bisnis 2022
Daftar Isi
jagotutorial.com – Terbaru Cara Membuat Iklan TikTok Ads untuk Bisnis 2022. TikTok adalah sebuah jaringan sosial media dan platform berbagi video musik untuk hiburan yang bisa digunakan di Windows, Android, dan iOS.
Sosial media yang satu ini sedang populer dikalangan remaja, karena ada berbagai video menarik sebagai hiburan yang bisa kita temukan di TikTok.
Mulai dari edukasi, komedi, sampai video religi bisa kita temukan di sana. Untuk penikmat hiburan singkat, TikTok adalah tempat yang tepat untuk melepaskan rasa penat kehidupan.
Karena popularitasnya, saat ini banyak pebisnis yang tertarik untuk memasang iklan TikTok.
Nah, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan paduan lengkap tentang bagaimana cara beriklan menggunakan TikTok Ads.
Karena, di sini kita akan mempelajari tentang berbagai macam jenis iklan TikTok Ads dan cara membuatnya. Tidak hanya sebatas itu saja, kami juga akan memberikan tips supaya iklan bisnis kita menjadi semakin efektif.
Sebelum belajar cara membuat iklan TikTok Ads, tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah platform ini memang worth it untuk dijadikan sebagai tempat untuk beriklan?
Apa itu Iklan TikTok Ads?
TikTok Ads adalah salah satu tren terbaru untuk mempromosikan bisnis melalui iklan TikTok.
Tapi sebelum kita menggunakan Iklan TikTok, pastikan terlebih dahulu kalau kita mengetahui kenapa kita harus membuat iklan TikTok dan bagaimana cara mengiklankannya dengan baik dan efektif.
Kenapa Harus Memasang Iklan TikTok Ads?
Pada Juni 2018 yang lalu, mungkin tidak pernah terpikirkan di benak kita untuk beriklan menggunakan TikTok Ads.
Wajar saja, karena saat itu TikTok diblokir sementara oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Penyebabnya adalah karena banyaknya laporan yang menyebut bahwa konten TikTok dianggap tidak pantas dan mengandung nilai-nilai yang negatif.
Namun, setelah melalui berbagai proses untuk mencari kesepakatan dengan pihak Kemenkominfo, akhirnya TikTok kembali dibuka sebulan kemudian.
Banyak sekali orang yang ragu, apakah TikTok bisa bangkit dan memperbaiki reputasinya kembali?
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, kalau saat ini TikTok sudah kembali populer. Bahkan, TikTok berhasil menyalip popularitas media sosial yang lainnya.
Sekarang, jumlah pengguna aktif TikTok sudah mencapai lebih dari 800 juta orang di seluruh Dunia. Sudah berhasil melampaui Twitter yang hanya memiliki 340 juta pengguna, dan Pinterest dengan 320 juta pengguna saja.
Berdasarkan hasil riset Sensor Tower, TikTok juga sudah berhasil menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak didownload, dengan penggunanya yang tersebar di lebih dari 150 negara.
Lalu, bagaimana dengan pengguna TikTok di Indonesia?
Fakta ini tentunya akan sangat mengejutkan, karena TikTok bisa begitu populer disini karena negara Indonesia sendiri memang negara yang tercatat sebagai jumlah pengunduh TikTok terbanyak di Dunia. Sungguh sebuah rekor yang cukup menarik dan membanggakan tentunya.
Dengan pertumbuhannya yang begitu pesat, ada banyak brand di Indonesia yang mulai tertarik untuk beriklan menggunakan TikTok Ads, seperti Gojek, BukaLapak, dan Traveloka.
Sama halnya seperti kita beriklan menggunakan Google Ads atau Facebook Ads, video TikTok juga bisa membuat jutaan mata tertuju pada brand atau produk kita.
Bagaimana caranya? Nah, ayo kita lihat terlebih dahulu berbagai macam jenis iklan yang ada di TikTok Ads.
Jenis-Jenis Iklan TikTok Ads
Berikut ini merupakan lima jenis iklan TikTok Ads yang bisa kita temukan. Kelima jenis iklan ini memiliki karakteristik yang berbeda. Penasaran? Yuk simak ulasan lengkap dibawah ini!
In-Feed Video
Suatu hari, ketika kita sedang menonton berbagai video TikTok di For You Page (FYP).
Video pertama, scroll. Video kedua, scroll, Video ketiga. Disana kita akan melihat ada brand yang mengiklankan smartphone terbaru menggunakan TikTok Ads!
Dengan tampilan video yang futuristik ini, kita akan tertarik untuk berkunjung outlet resmi dari brandnya, dan melihat langsung produk yang terbarunya.
Nah itulah salah satu contoh iklan in-feed video TikTok Ads, yaitu iklan yang muncul dan berbaur dengan konten yang lainnya di FYP. Pengguna yang melihat iklan itu juga bisa memberi like atau komentar.
Berikut ini adalah contoh tampilan TikTok Ads jenis iklan in-feed:
Brand Takeover
Saat kita menonton video di YouTube, pasti kita pernah melihat iklan yang muncul di awal video, bukan?
Nah, jenis iklan brand takeover di TikTok Ads tersebut kurang lebih sama seperti itu.
Jadi, iklan iklan TikTok Ads ini akan muncul ketika pengguna baru membuka aplikasi. Tampilannya yang full screen dengan durasi video antara 3 sampai 5 detik saja.
Oh iya, perlu kita ketahui juga kalau pengguna bisa skip iklan brand takeover ini. Jadi, pastikan juga kalau kita menyampaikan pesan dengan singkat dan jelas apabila kita menggunakan jenis iklan TikTik Ads yang satu ini.
Di dalam iklan TikTok Ads, kita juga bisa memasang link yang mengarah ke website, woocommerce, marketplace, atau kemanapun yang kita mau sesuai dengan tujuan iklan kita.
Contohnya saja seperti iklan brand takeover dari Balenciaga. Apabila pengguna klik iklan TikTok Ads nya, maka mereka akan langsung diarahkan ke halaman katalog produk yang ada didalam website Balenciaga.
Hashtag Challenge
TikTok dan hashtag challenge adalah dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Hashtag challenge adalah tantangan yang diberikan kepada para pengguna TikTok untuk membuat video dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya.
Ada beberapa hashtag challenge yang populer di Indonesia. Mulai dari hashtag yang bersifat informatif dan sangat berfaedah seperti #SamaSamaBelajar.
Tapi, hashtag challenge bukan hanya sekedar ajang untuk membuat konten saja loh. Kita juga bisa memanfaatkannya untuk beriklan!
Berbeda dengan berbagai jenis iklan TikTok Ads sebelumnya yang muncul di FYP, iklan hashtag challenge ini akan muncul di halaman Discovery. Biasanya, iklan ini akan ditempatkan di bagian teratas, atau setidaknya hampir paling atas halaman.
Dengan jenis iklan TikTok yang satu ini, kita akan menantang para kreator konten untuk membuat video dengan tema yabg ditentukan. Kemudian, didalam video tersebut harus menggunakan hashtag yang sudah ditentukan.
Contohnya saja seperti hashtag challenge #inmydenim yang digagas oleh Guess, bisnis fashion ternama. Para kreator konten ditantang untuk menampilkan gaya sekeren mungkin dengan menggunakan produk dari denim Guess.
Branded Augmented Reality (AR)
Siapa yang tidak terhibur dengan fitur filter dan stiker? Kedua hal tersebut merupakan resep yang tepat untuk menarik perhatian pengguna TikTok.
Untungnya, kita juga bisa menggunakannya di iklan TikTok branded AR. Kenapa disebut branded? Karena kita bisa menawarkan filter dan stiker buatan brand kita sendiri!
Apabila banyak kreator konten yang menggunakan filter atau stiker yang dibuat oleh brand kita, tentunya kita tahu kalau hal ini bisa digunakan untuk promosi gratis!
Oleh karena itu, saat kita akan membuat iklan branded AR, pastikan kalau filter dan stikernya unik serta menghibur. Kalau tidak, tentunya akan membuat konten kreator tidak tertarik untuk menggunakannya.
TopView Ads
Top artinya puncak, sedangkan View artinya melihat. Jadi, TopView ads adalah iklan TikTok yang bisa dilihat di puncak feeds.
Dengan kata lain, iklan TikTok Ads kita akan menjadi video pertama yang dilihat pengguna di feeds mereka. Hal ini adalah peluang yang bagus untuk meningkatkan brand awareness.
Contohnya saja seperti iklan Oppo yang ada dibawah ini:
Apakah iklan tersebut hanya bisa dilihat saja? Tentu saja tidak. Kita juga bisa mengarahkan pengguna untuk klik link yang terkait dengan brand atau produk kita.
Selain itu, durasi iklan TikTok TopView juga lebih lama dari jenis iklan yang lainnya. Kita bisa memasang video sampai durasi 60 detik!
Tentunya durasi yang panjang tersebut harus kita manfaatkan dengan baik. Jadi, pastikan isi konten iklan TikTok TopView ads itu bisa menarik perhatian dan menghibur konsumen yang menjadi target bisnis kita.
Struktur Dasar Iklan TikTok Ads
Bagaimana? Apakah semua jenis iklan TikTok terlihat sangat menarik?
Mungkin sekarang kita sudah mulai bisa membayangkan jenis iklan TikTok mana yang akan kita gunakan nanti. Apakah ingin membuat TopView Ads? Atau kita akan membuat sebuah iklan hashtag challenge?
Sebelum kita mulai berpikir terlalu jauh. tentunya kita harus tahu dulu struktur dasar dari iklan TikTok Ads.
Seperti halnya ketika kita akan membuat sebuah rumah. Maka kita tentu harus tahu terlebih dahulu bagaimana struktur bangunannya, berapa budget yang kita perlukan dan budget yang kita miliki, serta tujuan akhir pembangunannya akan seperti apa.
Begitu juga dengan beriklan menggunakan TikTok Ads. Dengan memahaminya, maka kita bisa membuat keputusan yang tepat untuk tujuan iklan, budget, dan desain iklannya.
Nah, struktur dasar dari iklan TikTok ini sebenarnya sangat mudah dan simpel. Kita hanya perlu memahami tiga komponen saja, yaitu campaigns, ad groups, dan ads.
Campaign
Campaign adalah gambaran besar (big picture) dari kampanye iklan yang sudah kita buat.
Jadi, saat membuat campaign, disini kita akan menentukan dua poin penting, yaitu:
- Tujuan iklannya.
- Budget campaign iklan kita secara keseluruhan.
Ad Group
Ad group menentukan konfigurasi iklan yang sudah kita buat.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kita tentukan terlebih dahulu saat membuat ad group:
- Penempatan iklan.
- Karakteristik target audiens.
- Budget ad group.
- Jadwal iklan.
- Strategi bidding iklan.
Ads
Ads adalah iklan yang akan kita tampilkan ke audiens yang menjadi target.
Saat menentukan Ads TikTok, ada dua hal yang harus kita tentukan:
- Jenis iklan
- Isi iklan
Singkatnya, campaigns, ad groups, dan ads berfungsi sebagai hierarki. Dengan kata lain, satu campaign bisa terdiri dari beberapa ad groups, dan satu ad groups bisa terdiri dari beberapa ads.
Apakah kita sudah paham dengan ketiga komponen di atas? Kalau iya, berarti kita sudah siap untuk mulai membuat iklan TikTok!
Cara Membuat Iklan TikTok Ads
Berikut ini merupakan langkah-langkah yang bisa kita ikuti untuk membuat iklan TikTok Ads:
Membuat Akun Iklan TikTok Ads Manager
Pertama, kita harus masuk ke halaman TikTok for Business di https://www.tiktok.com/business/id. Kemudian, membuat akun di dalamnya.
Cara Membuat Akun TikTok for Business
Sebelum kita membuat iklan TikTok Ads, disini kita harus membuat sebuah dashboard akun terlebih dahulu yaitu TikTok for Business. Selengkapnya, simak tutorialnya dibawah ini:
- Klik tombol Memulai yang ada dihalaman utama.
- Isi alamat email dan password akun baru.
- Di kolom verification code, klik link Send Code. Disini TikTok akan mengirim kode verifikasi ke email kita. Lalu masukkan kode verifikasi tersebut ke kolom verification code.
- Baca dan pahami serta Centang kotak persetujuan untuk TikTok Ads terms and conditions. Lalu klik tombol Sign Up.
- Tentukan negara, zona waktu, nama bisnis, kolom nomor telepon, dan mata uang yang kita gunakan yaitu Rupiah (IDR).
- Centang kotak persetujuan TikTok Ads Program Terms. Lalu, klik tombol Register.
- Selanjutnya kita hanya perlu memasukkan informasi bisnis serta informasi billing saja. Setelah itu, klik tombol panah ke kanan.
- Disini kita akan diminta untuk isi saldo akun TikTok Ads. Rekomendasinya adalah Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta. Untuk bisa mulai beriklan, kita harus mengisi saldo minimal Rp 100 ribu. Walaupun begitu, kita sementara bisa skip proses ini dan mengisi kembali nanti.
Selamat! Sekarang akun TikTok Ads Manager kita sudah siap untuk digunakan. Pada halaman utama, kita bisa langsung membuat campaign yang baru.
Membuat Campaign Baru
Saat kita akan membuat campaign, maka kita harus tahu terlebih dahulu tujuan iklan kita untuk apa. Tapi tenang, kita tidak perlu bingung. Karena kita hanya tinggal memilih tujuan iklan (advertising objectives) yang sudah disediakan saja.
Ada lima advertising objective yang bisa kita pilih:
- Reach – Tujuannya adalah supaya semakin banyak orang yang mengenal bisnis atau produk kita. Sehingga kita ingin menyebarkan jangkauan iklannya seluas mungkin.
- Traffic – Tujuannya adalah mengarahkan pengguna untuk klik link yang menuju suatu halaman. Contohnya saja seperti landing page dan website. Sehingga, jumlah traffic atau visitor bisa bertambah.
- App Installs – Tujuannya adalah mengarahkan pengguna ke app store untuk melihat dan mengunduh aplikasi.
- Video Views – Tujuannya adalah mendorong pengguna untuk menonton video kita, sehingga jumlah views bisa bertambah.
- Conversions – Tujuannya adalah mengarahkan pengguna untuk melakukan konversi. Contohnya saja seperti melakukan pembelian, mulai berlangganan, dan yang lainnya.
Selain menentukan tujuan iklan TikTok, kita juga harus menentukan opsi budget iklannya. TikTok Ads sudah menyediakan tiga opsi budget:
- No Limit – Di tingkat campaign, jumlah tampilan iklan kita tidak akan dibatasi. Budget iklannya juga akan ditentukan di tingkat ad group TikTok.
- Lifetime – kita bisa memasang maksimal budget yang akan dikeluarkan untuk campaign dan ad group dalam periode waktu tertentu.
- Daily – kita bisa memasang maksimal budget yang akan dikeluarkan untuk campaign dan ad group dalam satu hari.
Jadi, kita bisa memilih. Apakah budget iklan TikTok Ads kita ingin dibatasi (Lifetime/Daily) atau tidak (No limit)?
Apabila kita memilih Lifetime atau Daily, minimal budget yang harus kita keluarkan adalah Rp 500 ribu.
Selain itu, Apabila kita memilih opsi Lifetime atau Daily di tingkat campaign, maka kita juga harus memilih opsi yang sama di tingkat ad group.
Nah, kalau sudah paham dengan semua tujuan dan opsi budget iklan TikTok, yuk kita mulai untuk membuat campaign-nya!
- Apabila kita akan membuat campaign baru, maka kita bisa klik Create New. Tapi apabila kita ingin menggunakan campaign yang sudah ada, maka kita bisa klik Use Existing.
- memilih salah satu dari lima advertising objectives.
- Di kotak Settings, kita bisa menuliskan nama campaign. Contohnya saja seperti “Kampanye Promosi Akhir Tahun”.
- Kita bisa mengaktifkan opsi Create Split Test apabila kita ingin melakukan eksperimen dan membandingkan performa dari berbagai ad group. Tapi kalau tidak, maka kita tidak perlu mengaktifkannya.
- Pilih salah satu dari tiga opsi budget.
- Klik tombol Continue untuk melanjutkan ke pengaturan ad group.
Menentukan Pengaturan Ad Group
Nah, sekarang sudah waktunya untuk menentukan dimana iklan TikTok akan muncul, siapa target yang akan melihatnya, dan kapan iklannya bisa tampil. Semuanya bisa kita tentukan didalam ad group.
Tapi, sebelum kita menentukan semua itu, disini kita harus membuat sebuah nama untuk ad group nya dulu:
Memilih Tipe Promosi
Pertama, kita harus menentukan terlebih dahulu kemana audiens akan diarahkan. Disini kita memiliki dua pilihan, yaitu App (Aplikasi) dan Website.
Kalau kita memilih App, maka kita hanya perlu menghubungkan link aplikasi saja. Sedangkan apabila kita memilih website, maka kita harus menghubungkan website dengan TikTok Pixel.
TikTok Pixel adalah cuplikan kode HTML yang dimuat setiap kali pengguna mengunjungi website. Saat pengguna masuk ke dalam situs, pixel akan menyala dan akan langsung melacak perilaku dan konversi pengguna.
Menentukan Penempatan Iklan TikTok Ads (Ad Placement)
Selanjutnya, kita harus menentukan dimana iklan TikTok Ads akan tampil.
Disini TikTok sudah menyediakan dua pilihan, yaitu:
- Automatic Placement – Iklan TikTok Ads akan secara otomatis ditampilkan di berbagai platform. Mulai dari platform TIkTok sendiri sampai platform yang bermitra.
- Select Placement – Disini kita bisa memilih sendiri di mana iklannya akan ditampilkan. Apakah di TikTok saja, atau di platform mitra juga.
Apa saja platform yang bermitra dengan Tiktok?
- Aplikasi Berita – TikTok bermitra dengan beberapa aplikasi berita yang sudah ternama, seperti BuzzVideo (Jepang), BaBe (Indonesia), dan News Republic.
- Helo – Platform media sosial yang berasal dari India.
- Pangle – Aplikasi yang berguna untuk monetisasi aplikasi.
Dengan mencentang semua aplikasi tersebut, maka iklan TikTok Ads juga akan muncul di sana.
Masih ada dua pengaturan yang bisa kita aktifkan di segmen ad placement, yaitu:
- User Comment – apabila kita aktifkan, audiens bisa mengomentari di iklan TikTok kita.
- Video Download – apabila kita aktifkan, audiens bisa mendownload iklan TikTok.
Mengaktifkan Automated Creative Optimization Iklan TikTok Ads
Saat kita sedang membuat iklan TikTok, kita pasti akan melakukan upload berbagai konten sebagai aset kreatif (seperti gambar, video, dan tulisan).
Nah, apabila kita mengaktifkan opsi Automated Creative Optimization, maka sistem akan secara otomatis menggabungkan aset kreatif yang kita miliki.
Lalu, kombinasi yang memberikan performa terbaik yang akan ditampilkan dalam bentuk iklan TikTok.
Tapi, opsi ini tidak wajib kita aktifkan. Kita juga bisa memilih untuk mengabaikannya.
Menentukan Karakteristik Target Audiens
Sekarang kita hanya perlu menentukan siapa yang akan menonton iklan TikTok Ads kita. Bagian ini sangatlah penting! Apabila dipasang secara ngasal saja, maka iklan kita tidak tepat sasaran.
Pemilihan targeting yang ditawarkan oleh TikTok Ads juga sangat detail. Kita tidak hanya sebatas bisa menentukan demografi audiens saja. Tapi juga minat dan perilaku mereka didalam aplikasi.
Nah, sebelum menentukan karakteristik target audiens, maka kita akan dihadapkan pada dua opsi, yaitu:
- Membuat Custom Audience – kita bisa membuat “persona” audiens dengan cara upload file berisi data konsumen atau menggunakan data user yang ada di aplikasi dan website milik kita.
- Membuat Lookalike Audience – kita bisa membuat “persona” audiens berdasarkan custom audience yang sudah ada.
Apakah sudah memiliki pilihan? Nah, sekarang ini kita harus memilih opsi targeting secara manual. Sebelumnya, ada tiga kategori yang perlu kita tentukan, yaitu:
- Demografi – Menentukan target berdasarkan gender, usia, negara, dan bahasa yang digunakan oleh audiens.
- Minat dan Perilaku – Menentukan minat konsumen dan perilaku mereka terhadap konten yang mereka minati (contohnya saja seperti like, share, atau comment).
- Perangkat – Menentukan karakteristik jenis perangkat yang digunakan audiens. Contohnya saja seperti jenis OS, tipe koneksi, dan harga perangkatnya.
Memilih Opsi Budget dan Schedule
Bukankah kita sebelumnya sudah menentukan budget di campaign? Kenapa sekarang kita harus menentukan budgetnya lagi?
Jadi, budget yang ada di tingkat campaign merupakan budget untuk seluruh ad group yang sudah kita buat. Sedangkan budget di ad group hanya berlaku untuk satu ad group saja.
Sama seperti budget campaign, disini kita juga harus memilih antara opsi Daily atau Lifetime.
- Daily – Memasang maksimal budget untuk per hari.
- Lifetime – Memasang maksimal budget untuk periode tertentu.
Setelah itu, kita harus menentukan jadwal iklannya. Apabila kita mencentang kotak Run Continuously, maka iklan TikTok Ads akan tampil terus menerus di mulai dari tanggal yang sudah kita tentukan sebelumnya.
Tapi apabila kotaknya tidak kita centang, maka kita bisa menentukan tanggal mulai dan tanggal akhir penampilan iklannya.
Tidak hanya sebatas itu saja. Di bagian Dayparting ini, kita bisa menentukan jam berapa iklannya akan muncul.
Apabila kita memilih All Day, maka iklannya akan muncul setiap waktu. Tapi apabila kita memilih Select Specific Time, maka kita bisa menentukan jam yang di mana iklannya akan muncul.
Memilih Strategi Bidding
Mungkin kita memiliki pertanyaan. Di luar sana kan banyak juga bisnis yang ingin beriklan, lalu bagaimana caranya TikTok Ads menentukan iklan yang akan muncul?
Jawabannya sangatlah simpel: Mereka menentukannya dengan menggunakan sistem biddingatau lelang.
Jadi, pengiklan yang menawarkan biaya terbesar, merekalah yang memiliki kesempatan lebih besar untuk menampilkan iklan.
Selain itu, biaya iklan TikTok yang kita keluarkan juga tergantung pada tujuan optimasinya. Ada tiga jenis tujuan optimasi yang bisa kita pilih, yaitu:
- Click – apabila kita ingin mendapatkan jumlah klik sebanyak mungkin. Jadi, biaya iklan TikTok Ads menggunakan sistem CPC (Cost per Click). Artinya, kita perlu mengeluarkan biaya setiap audiens klik iklannya.
- Conversion – apabila kita ingin audiens melakukan konversi sebanyak mungkin. Sama halnya seperti Click, di sini pembiayaannya juga menggunakan sistem CPC.
- Impression – apabila kita ingin iklannya muncul ke banyak audiens. Jadi biayanya menggunakan sistem CPM (Cost per Mile). Dengan kata lain, kita harus mengeluarkan biaya untuk setiap iklannya yang tampil setiap 1000 audiens.
TikTok Ads juga menyediakan opsi Bid Control. Apabila kita menonaktifkan opsinya, maka TikTok akan menggunakan seluruh budget yang sudah kita pasang.
Akan tetapi, apabila kita mengaktifkan opsinya, maka kita bisa menentukan sendiri berapa biaya CPC atau CPM yang akan kita pasang di sistem lelang.
Memasang Iklan Tiktok Ad
Sekarang kita sudah tiba di langkah yang terakhir, yaitu memasang iklan TikTok Ad!
Ada dua format iklan TikTok Ads yang bisa kita pilih, yaitu Gambar dan Video. Akan tetapi, hanya format video saja yang bisa kita iklankan di TikTok.
Terus, kenapa format iklan TikTok jenis gambar juga ditawarkan?
Jadi, disini kita hanya bisa memasang iklan gambar di platform mitra, seperti aplikasi BaBe, TopBuzz, atau Helo.
Itulah mengapa TikTok merekomendasikannya kepada kita untuk memilih format video. Setelah itu, kita juga akan diminta untuk upload iklannya.
Kita bisa langsung upload video iklannya atau membuat iklannya dengan membuat video template TikTok ads.
Kita perlu menuliskan judul video, caption iklan, dan link iklannya saja. Setelah semuanya terisi, maka kita bisa klik tombol Submit.
Nah, itulah beberapa cara membuat iklan TikTok Ads yang bisa kita lakukan untuk mengiklankan bisnis atau usaha kita.