Sikap Sikap Yang Dapat Memperkuat Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
Mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia menuju tingkat yang maju dan sejahtera berbasis sumber daya manusia dan pembangunan berkelanjutan di era internet, kebebasan politik dan demokrasi, belum berkembangnya revolusi mental di tengah pluralitas bangsa bukanlah tugas yang mudah.
Oleh karena itu, upaya untuk terus mengasimilasi kebangsaan dan memperkuat integritas nasional masih sangat diperlukan karena sebenarnya negara ini memiliki potensi besar untuk mengalami segregasi sosial. Peringatan untuk mengantisipasi munculnya segregasi sosial adalah isu penistaan ajaran agama dalam Pilkada Jakarta.
Meski berlangsung di Jakarta, kasus tersebut direspon secara luas melalui aksi unjuk rasa yang dilakukan tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di banyak daerah lain, termasuk Sulawesi Selatan.
Asimilasi kebangsaan adalah proses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat yang berbeda ras, suku, dan etnis melalui interaksi sosial di bidang bahasa, adat istiadat, seni budaya, pendidikan, dan ekonomi.
Pembauran kebangsaan dapat tercermin dalam bentuk patriotisme yang memiliki banyak indikator, seperti: sadar, memahami, dan mencintai wilayah, menjaga lingkungan sekitar atau daerah lain dengan baik; memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, membina kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara; menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara, memahami dan melaksanakan hakikat atau nilai Pancasila serta menjadikannya sebagai pemersatu bangsa dan negara; rela berkorban untuk bangsa, mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, jiwa dan raga untuk kemajuan bangsa.
Kewaspadaan terhadap kemerosotan nilai-nilai kebangsaan perlu diisi dengan pemahaman pilar atau sekarang disebut konsensus dasar nasional, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Langkah pembauran dapat dilakukan dengan menggalakkan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti gotong royong dalam bakti sosial, acara keagamaan dan saling menghormati antar umat beragama. Terkait dengan lokasi masyarakat yang masih bermasalah dan diurus sementara oleh pemerintah dan aparat keamanan setingkat Kementerian Dalam Negeri, masyarakat tidak boleh bertindak anarkis dan tidak perlu khawatir dengan hak milik lokasi selama ada fakta nyata berupa akta tanah resmi.
Memperkuat integritas nasional
Integritas bangsa kita, diakui atau tidak, telah tergerus oleh semangat perebutan kekuasaan dengan cara apapun, termasuk mendahulukan kepentingan pribadi dan korupsi besar-besaran yang membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertanya-tanya mampu. membasmi, meruntuhkan, membantu mengurangi demoralisasi dan meningkatkan kepercayaan bawahan kepada pemimpinnya, dan masalah akut lainnya.
Salah satu upaya dari banyak cara untuk memperkuat keutuhan bangsa adalah dengan menjaga kerukunan umat beragama yang kondisinya disadari atau tidak, saat ini juga kurang membaik. Generasi muda, seperti mahasiswa, berperan penting dalam memperkuat keutuhan bangsa melalui menjaga kerukunan umat beragama. Mahasiswa dan pemuda merupakan calon pemimpin dan tokoh masyarakat, sehingga perlu mengambil peran untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Sebelum negara Indonesia terbentuk, hal-hal yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama telah diatur. Bahwa orang yang berhak menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang yang beriman kepada Tuhan.
Dalam UUD 1945 ditegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan melindungi warga negara dalam melakukan kegiatan keagamaan. Selain itu, Alquran juga telah menyatakan bahwa Yang Maha Kuasa menciptakan manusia yang beraneka ragam suku, ras, dan sebagainya untuk saling mengenal, bukan untuk saling menjatuhkan.
Kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan agama digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menyerang lawan-lawannya, baik dari segi politik maupun hal lainnya.
Generasi muda diharapkan tidak tertipu dengan isu yang menyebar. Pemuda perlu memahami latar belakang sejarah berdirinya negara, agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu cheesy.
Setiap agama tidak pernah mengajarkan untuk saling menyerang antar agama. Isu rasial yang selalu digunakan sebelum pemilu seharusnya membuat kita bertanya-tanya. Pemuda harus cermat mengamati hal-hal ini bahwa masalah seperti itu pasti akan digunakan oleh mereka yang ingin mendapatkan kekuasaan. Indonesia adalah negara hukum, jadi jika ada gesekan antar umat beragama, masyarakat diharapkan membiarkan masalah tersebut diselesaikan oleh pihak yang berwenang.
Kerukunan umat beragama sangat penting bagi kehidupan berbangsa. Indonesia merupakan negara yang didiami oleh beragam masyarakat, sehingga kerukunan umat beragama menjadi sangat penting. Kerukunan dapat dicapai dengan meningkatkan toleransi antar umat beragama, serta antar umat beragama dan pemerintah.
Toleransi harus dimunculkan oleh umat beragama di Indonesia di tengah kenyataan yang kita hadapi saat ini tentang jarak antar pemeluk agama yang berbeda dan minimnya interaksi yang mudah terprovokasi oleh isu sensitif agama. Oleh karena itu, pemuda harus mengambil peran untuk menjaga kerukunan umat beragama di masyarakat.
Last but not least, untuk menjaga rasa kebangsaan, memperkuat keutuhan bangsa, dan menjaga kerukunan umat beragama, menurut penulis, ditentukan oleh sikap, kepemimpinan dan kepribadian para pemimpin dan pejabat negara. Jika mereka bisa memegang amanah, tidak melakukan korupsi, dan mencintai rakyat dan bawahannya tanpa terkecuali, maka keamanan nasional akan tetap terjaga. Jika tidak, akan terjadi sebaliknya.