Ciri fisik pubertas pada anak perempuan – Bisa saja, ada beberapa tanda pertanyaan di pikiran anak saat masuk periode pubertas. Ditambah, timbulnya beragam ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang kemungkinan membuat cemas. Orang-tua seringkali menganggap ini tabu untuk dibahas.
Walau sebenarnya bukan waktunya kembali memandang periode pubertas perempuan sebagai hal tabu. Malah, mereka harus ketahui sejak awal kali apa hal yang kemungkinan tidak lagi sama. Seharusnya, anak tahu mengenai semua peralihan ini dari lingkaran paling dekatnya yakni keluarga, beberapa ada juga yang bertanya tentang :
- Apa saja perubahan fisik masa pubertas pada perempuan?
- Bagaimana ciri-ciri fisik anak perempuan pada masa pubertas brainly?
- Kapan pubertas pada wanita?
Beberapa ciri fisik pubertas pada anak perempuan
Daftar Isi
Untuk anak remaja, babak pubertas ialah saat yang memacu depresi dan memusingkan. Belum juga rasa malu yang mengikuti. Masih tetap ada asumsi jika beberapa hal seperti ini tabu. Walau sebenarnya, telah waktunya memandang normal peralihan karena babak ini.
Dikutip dari National Health Servis (NHS), umur pubertas pada anak perempuan ialah 11 tahun. Tetapi, tidak seluruhnya anak perempuan akan alami periode pubertas di umur yang serupa.
Oleh karena itu, Anda tak perlu cemas bila anak telat atau malah terlebih dahulu alami pubertas dibanding beberapa temannya.
Sejak awal kali, kenalkan ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang kemungkinan terjadi berikut:
1. Menstruasi
Menurut American Collage of Obstetricians and Gynecologist, beberapa ciri pubertas ini biasanya pertama kalinya terjadi saat anak berumur 12-13 tahun. Cukup banyak remaja perempuan yang berasa kebingungan pertama kalinya alami menstruasi.
Karena, berlainan dengan buang air kecil yang mempunyai pertanda saat sebelum terjadi, menstruasi dapat tiba tanpa izin. Tanpa mengenali waktu. Hingga, ada-ada saja narasi bintik darah menstruasi yang tembus ke seragam sekolah.
Sayang, mayoritas anak perempuan berasa belum siap dengan hadirnya menstruasi ini. Mereka belum mengetahui benar mengenai ini. Apa yang perlu dilaksanakan, darimanakah hadirnya darah haid, apa yang terjadi pada badan mereka, dan sebagainya.
Orang-tua perlu mengenalkan ke remaja perempuan apa yang bisa terjadi saat mereka pertama kalinya memperoleh menstruasi. Terangkan dengan detil jika itu ialah peristiwa saat dinding kandungan luruh dan keluar melalui vagina.
Makin memahami anak dengan yang terjadi pada badannya, pasti ini akan punya pengaruh pada keyakinan diri mereka. Bukan mustahil, mereka juga dapat mengenalkan ke temannya saat berasa ketidaktahuan.
2. Tumbuhnya payudara
Ciri fisik pubertas untuk anak perempuan yang paling kelihatan ialah tumbuhnya payudara. Baiknya, perkembangan ini mulai terlihat saat anak mencapai umur 12 tahun.
Tetapi, orang-tua harus ketahui jika tumbuhnya payudara saat sebelum umur delapan tahun memiliki arti terlampau awal dan perlu dicheck oleh dokter.
Sempat tersebar dogma di kelompok remaja jika payudara yang jadi membesar terjadi karena kerap disentuh oleh musuh tipe.
Walau sebenarnya itu sebagai hal yang lumrah terjadi di periode pubertas perempuan. Itu kenapa penting untuk mengenali beberapa ciri periode pubertas untuk anak perempuan.
3. Tumbuhnya rambut kemaluan
Dari sisi tumbuhnya payudara, periode pubertas anak perempuan dapat diikuti karena ada rambut kemaluan.
Argumen timbulnya rambut ini ialah kelenjar adrenal yang mulai menghasilkan hormon disebutkan adrenal androgen. Ini ialah hormon yang memberi stimulan perkembangan rambut baik pada remaja perempuan atau lelaki.
4. Keputihan
Keputihan atau keluarnya cairan vagina sebagai salah satunya beberapa ciri pubertas untuk anak perempuan. Berwarna ialah putih atau bening dengan volume tidak banyak. Ini benar-benar lumrah dan sebagai sisi dari mekanisme reproduksi.
Berikan ke anak jika ada keputihan ini menolong membuat perlindungan dari infeksi dan jaga vagina supaya sehat dan lembap. Yang paling penting, anak harus diberikan bagaimana jaga kebersihan vagina tak perlu memakai sabun pencuci kewanitaan.
5. Berjerawat
Beberapa ciri pubertas pada perempuan dapat diikuti dengan timbulnya jerawat. Hal tersebut disebabkan karena peralihan hormon. Jerawat bahkan juga tidak cuman ada di muka, tetapi tempat lain seperti punggung.
Saat anak tumbuh makin besar, hormon memberi stimulan ke kelenjar sebasea untuk hasilkan sebum.
Mengakibatkan, kelenjar itu jadi benar-benar aktif. Sebum yang kebanyakan rawan menutup pori-pori. Saat tidak dibikin bersih secara detail, jerawat juga rawan ada.
6. Peralihan wujud badan
Peralihan wujud badan sebagai pertanda lain dari periode pubertas pada anak perempuan. Peralihan ini mencakup pinggul yang makin besar, lemak pada bagian atas, paha, dan punggungnya semakin bertambah . Maka, tidaklah aneh jika berat tubuh anak bisa alami peningkatan.
7. Tinggi tubuh bertambah
Orang-tua mungkin saja mengetahui beberapa ciri periode puber pada anak perempuan berbentuk bertambahnya tinggi tubuh mereka.
Pada periode ini, tinggi tubuh anak perempuan alami kenaikan sekitaran 5-7,5 cm /tahun sepanjang sekian tahun di depan sampai perkembangan tinggi tubuhnya usai.
Penting untuk orang-tua untuk penuhi keperluan anak, khususnya gizinya, buat mendukung perkembangannya.
8. Peralihan emosional
Salah satunya ciri pubertas anak perempuan ialah peralihan emosional. Masalahnya pada babak ini dia bisa alami peralihan hormon.
Keadaan ini bisa membuat emosi remaja perempuan kerap kali tidak konstan. Situasi hatinya dapat berbeda secara cepat. Disamping itu, dia kemungkinan lebih peka.
9. Berkeringat
Beberapa ciri periode pubertas perempuan yang harus dipahami orang-tua setelah itu bertambahnya produksi keringat.
Pada periode pubertas, kelenjar keringat yang lebih aktif membuat anak perempuan condong banyak berkeringat.
Tergabungnya keringat dan bakteri di badan dapat mengakibatkan anak alami berbau tubuh, bahkan juga dapat sampai turunkan keyakinan dianya.
10. Timbulnya bulu-bulu ketiak
Seterusnya, beberapa ciri periode pubertas anak perempuan diikuti dengan timbulnya bulu-bulu ketiak. Pada awalannya, bulu-bulu ketiak yang ada lembut dan memiliki ukuran pendek.
Seiring waktu berjalan, bulu-bulu itu dapat makin lebat dan panjang. Tetapi, bertambahnya panjang bulu-bulu ketiak tidak sekencang rambut di kepala.
Bagaimanakah cara sampaikan ciri fisik pubertas untuk anak perempuan?
Peranan orang-tua sangat penting dalam sampaikan apa beberapa ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang biasa terjadi.
Tak perlu memandang perbincangan semacam ini tabu karena terhitung transisi alami yang jelas dirasakan remaja. Begitupun hal dengan perbincangan mengenai sex.
Makin awalnya anak pahami mengenai pubertas, makin baik untuk persiapan mereka. Banyak hal yang dapat dilaksanakan orang-tua, salah satunya:
- Awali dengan perbincangan enteng
- Bahas mengenai menstruasi saat sebelum mereka memperolehnya
- Penuhi keperluan, seperti pembalut sampai bra remaja
- Sebut beberapa ciri pubertas pada perempuan dengan kalimat yang gampang dipahami
- Terangkan dengan analogi yang enteng dan membahagiakan supaya anak tidak menganggap sebagai hal yang memusingkan
- Tak perlu berlaku menegangkan atau terlalu berlebih menanggapi pubertas
- Yakinkan anak tidak perlu cemas mengenai peralihan wujud badan mereka
Dari beberapa ciri di atas, ingat-ingatlah jika apa yang terjadi pada remaja perempuan tidak selamanya sama . Maka, tidak boleh cemas jika anak Anda alami pubertas lebih cepat ataupun lebih lamban dibanding dengan rekan-rekan sepantarannya.
Namun, umur delapan tahun disebutkan terlampau awalnya dan umur 14 tahun terhitung telat. Ini menjadi perbekalan saat diskusi sama dokter.
Orang-tua perlu terbuka pada semua pertanyaan yang kemungkinan ada dari anak gadis Anda.
Periode pubertas yang terlampau awal dan telat
Dalam beberapa kasus, periode pubertas bisa datang terlampau cepat atau bahkan juga terlampau lamban. Orang-tua dianjurkan untuk pahami ke-2 keadaan ini supaya tidak cemas bila terjadi setiap saat terjadi pada anak.
Periode pubertas terlampau cepat
Bila anak perempuan alami periode pubertas saat sebelum umurnya delapan tahun, dia dipandang alami babak
pubertas yang terlampau awal.
Dalam beberapa kasus, anak perempuan mulai alami menstruasi saat sebelum umur delapan tahun, tapi payudaranya belum jadi membesar.
Pemicu pubertas terlampau cepat ini belum juga dijumpai dengan cara tepat. Tetapi, dalam beberapa kasus, ini bisa disebabkan karena:
- Permasalahan di otak, misalkan tumor
- Kerusakan pada otak karena infeksi, operasi, atau radioterapi
- Permasalahan dengan kelenjar tiroid atau ovarium
Masalah genetik, seperti sindrom McCune-Albright.
Periode pubertas yang terlampau cepat condong dirasakan oleh anak perempuan dan biasanya tidak mempunyai pemicu tentu.
Periode pubertas yang telat
Saat payudara anak belum tumbuh saat umurnya 13 tahun atau memang belum menstruasi di umur 15 tahun, bisa saja dia alami periode pubertas yang telat.
Pemicu dari terlambatnya babak puber ini belumlah diketahui dengan cara tepat. Tetapi, keadaan ini biasanya lebih umum terjadi pada anak lelaki.
Dalam beberapa kasus, terlambatnya babak puber bisa disebabkan karena:
- Penyakit periode panjang, seperti diabetes, penyakit ginjal, sampai fibrosis kistik
- Malnutrisi yang terjadi karena masalah makan atau keadaan seperti fibrosis kistik sampai penyakit celiac
- Permasalahan dengan ovarium, kelenjar tiroid, atau kelenjar pituitari
- Masalah genetik seperti sindrom Kallman dan sindrom Klinefelter
- Masalah dari perubahan seksual, misalkan sindrom insensitivitas androgen.
Penutup
Demikian artikel mengenai Ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang bisa admin share mudah mudahan bisa membatu bagi yang sedang mencarinya.