Jagotutorial – Sepintas pemimpin dan bos tidaklah berbeda. Keduanya merupakan atasan, orang yang secara struktur atau hierarki posisinya ada di atas. Meski begitu, kalau kita cermati baik-baik, pemimpin dan bos maknanya enggak sama lho.
Enggak semua bos layak untuk disebut sebagai pemimpin. Seorang pemimpin punya karakteristik tertentu yang menjadikannya lebih mulia dibanding sekadar bos. Biar lebih jelas bedanya, yuk kita simak perbedaan pemimpin dan bos.
Memimpin vs Mengatur
Daftar Isi
Seorang pemimpin punya tanggung jawab yang lebih kompleks dibanding bos. Ia dituntut untuk memahami tujuan bersama, cara untuk mencapai tujuan tersebut, serta karakter orang-orang yang dipimpinnya. Seorang bos tidak ingin repot-repot mengetahui karakter orang yang dipimpinnya. Ekspektasi seorang bos hanya dua: pekerjaan beres dan hasil bagus dan tentunya produktif.
Memberikan Bimbingan vs Memberikan Perintah
Seorang pemimpin fokus kepada komunikasi dan kerjasama dengan bawahannya. Salah satu caranya adalah dengan melibatkan dan mendengarkan masukan dari bawahannya ini merupakan etika yang harus ada. Dengan adanya komunikasi dua arah seperti itu, seorang pemimpin dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan bawahannya. Di sisi lain, bawahan jadi semakin terdorong bekerja lebih baik karena masukannya didengarkan oleh pemimpin.
Seorang bos lebih suka komunikasi satu arah. Ia memberikan perintah kepada bawahan dan bawahan harus mengerjakan perintah tersebut. Apapun yang terjadi hasilnya harus bagus.
Memberikan Motivasi vs Memberikan Rasa Takut
Seorang pemimpin memberikan motivasi and inspirasi kepada bawahannya agar dapat melakukan yang terbaik untuk mencapai target. Jika target tidak tercapai, seorang pemimpin tidak akan langsung menyalahkan bawahannya. Ia akan menganalisis kesalahan, mengomunikasikan kepada bawahan, sambil tidak lupa memberikan dorongan semangat agar mereka dapat melakukan yang lebih baik lagi ke depannya.
Sedangkan seorang bos, jika target tidak tercapai, akan menyalahkan dan mengintimidasi bawahannya. Dengan memberikan perintah tanpa disertai arahan maupun motivasi yang positif, seorang bos justru menimbulkan rasa takut kepada bawahannya.
Memberikan Penghargaan vs Berharap dan Mengacuhkan
Seorang pemimpin menganggap suatu keberhasilan atau kegagalan sebagai milik bersama. Oleh karena itu, seorang pemimpin selalu menghargai bawahan saat target tercapai atau tidak tercapai. Ia tidak segan-segan memberikan penghargaan atas kontribusi prima yang dilakukan seorang bawahan.
Di sisi lain, seorang bos menganggap keberhasilan miliknya semata. Kalau terjadi kegagalan itu karena bawahan tidak becus mengerjakan. Seorang bos selalu berharap yang terbaik untuk diri. Bawahan adalah sarana agar ia bisa memperoleh kejayaan.
Lalu dalam memutuskan kontrak kerja dengan pegawai, para pemimpin akan memikirkan kesejahteraan pegawainya dengan memberikan pesangon contohnya.
Memelihara Kesetaraan vs Membuat Hierarki
Seorang pemimpin tidak suka membeda-bedakan bawahannya. Meski posisinya sebagai atasan, ia menyadari tanpa adanya bantuan dari bawahan, tujuan bersama tidak akan bisa tercapai. Karena itu ia menginginkan terciptanya suasana yang harmonis di dalam tim.
Seorang bos adalah pencandu hierarki. Ia begitu senang menekankan perbedaan posisinya dengan posisi bawahannya. Dalam memperlakukan bawahan ia cenderung cuek. Harmonis atau tidak harmonis selama pekerjaan tuntas dan hasil bagus, seorang bos akan senang-senang saja.
Dari semua perbedaan itu, terlihat kan menjadi seorang pemimpin syaratnya lebih banyak dan lebih berat dibanding bos. Apakah syarat-syarat menjadi seorang pemimpin itu sudah kamu lakukan?